Google telah mengubah tagline pada laman muka Google Palestina dari sebuta 'Wilayah palestina' Menjadi 'Palestina'. Hal ini menandakan Google telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka
Surat kabar the daily Mail melaporkan, Jum'at (3/5), langkah ini mengikuti perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada November tahun lalu yang meningkatkan status palestina dari 'pengamat' menjadi 'negara Non-anggota'.
Hasilnya, bagi siapa saja masuk ke laman Google.ps maka akan melihat kata 'Palestina' dalam bahasa Arab yang ditampilkan dibawah logo Google.
Juru bicara Google, Nathan Tyler, mengatakan pihaknya telah mengubah nama dari 'Wilayah Palestina' Menjadi 'Plestina' Diseluruh produknya.
"Kami sudah berkonsultansi dengan sejumlah pihak dan otoritas ketika ingin menamakan Palestina. Dalam kasus ini, kita mengikuti PBB, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), dan organisasi internasional lainnya," ujar Tyler.
Meskipun langkah untuk meningkatkan status Palestina menjadi negara non-anggota dari PBB telah merubah sedikit keadaan di dalam masalah wilayah, namun langkah peningkatan status ini telah membawa potensi yang berarti.
Sementara Israel mengatakan status Palestina menjadi sebuah negara harus dicapai melalui negosasi, bukan secara sepihak.
"Padahal Google bukanlah sebuah badan diplomatik dan yang menimbulkan pertanyaan adalah kenapa merekan terlibat dalam politik internasional dan dalam hal ini kontroversial," Kata Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, Seperti dilansir stasiun televisi CTV News.
Surat kabar the daily Mail melaporkan, Jum'at (3/5), langkah ini mengikuti perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada November tahun lalu yang meningkatkan status palestina dari 'pengamat' menjadi 'negara Non-anggota'.
Hasilnya, bagi siapa saja masuk ke laman Google.ps maka akan melihat kata 'Palestina' dalam bahasa Arab yang ditampilkan dibawah logo Google.
Juru bicara Google, Nathan Tyler, mengatakan pihaknya telah mengubah nama dari 'Wilayah Palestina' Menjadi 'Plestina' Diseluruh produknya.
"Kami sudah berkonsultansi dengan sejumlah pihak dan otoritas ketika ingin menamakan Palestina. Dalam kasus ini, kita mengikuti PBB, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), dan organisasi internasional lainnya," ujar Tyler.
Meskipun langkah untuk meningkatkan status Palestina menjadi negara non-anggota dari PBB telah merubah sedikit keadaan di dalam masalah wilayah, namun langkah peningkatan status ini telah membawa potensi yang berarti.
Sementara Israel mengatakan status Palestina menjadi sebuah negara harus dicapai melalui negosasi, bukan secara sepihak.
"Padahal Google bukanlah sebuah badan diplomatik dan yang menimbulkan pertanyaan adalah kenapa merekan terlibat dalam politik internasional dan dalam hal ini kontroversial," Kata Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, Seperti dilansir stasiun televisi CTV News.
Penulis: Syarif Bahreisy © 2015
:: Terima Kasih ::
0 comments:
Posting Komentar
Komentar yang mengandung "Link Aktif, Out of Topic, Unsur SARA" akan segera dihapus untuk menghindari SPAM.
1 Komentar sangat berarti bagi kami,
Terima Kasih Telah Berkunjung..