HEADLINES NEWS :

Anda Kurang Informasi?

cuma asybook situs yang menyajikan berbagai macam informasi, mulai dari Berita, Pengetahuan dan Artikel menarik lainya.

services for your logistic needs

Alpha Pacific Transportation Group has been connecting Indonesia to the world. We pride ourselves as innovative solution providers to our partners and customers in gaining access to Indonesia. alphapacificgroup.com.

lets exchange ads

asybook provides space for your ads. Please click on the image or contact us in the comments field - asads.

Earn money from your blog

Ad5ve is targeted to global advertisers. We have partnerships with multiple websites spread across the world, that allocate areas on it's pages to display ads processed by Ad5ve. - http://www.ad5ve.com.

Free Sign Up

berbahagialah! Karena asybook kini mengundang anda untuk bergabung menjadi penulis, setiap penulis akan mendapat link aktif dan existensi yang luar biasa. Gabung sekarang!

Rumah IMPIAN Anda! Konsep Resort Terbaik

Dengan lahan seluas 1,2 hektar, Club house sebagai ikon. de'minimalist sentul resort. www.deminimalist.com

Anda butuh jasa desain grafis murah?

Dengan menggunakan jasa desain anda dapat menghemat waktu dan mendapatkan hasil desain yang berkualitas karna di desain oleh desainer profesional.

mohon

Ini Cara Mengungkapkan Keinginan Atau Rencana Menggunakan Bahasa Inggris

Cara Mengungkapkan Keinginan Atau Rencana Menggunakan Bahasa Inggris - Untuk mengungkapkan atau mengatakan cita – cita yang ada di masa depan memakai bahasa Inggris, saya pikir teman-teman bisa memakai jenis-jenis stylenya dibawah ini. Tentunya, masing-masing cara dipakai dalam peristiwa yang berbeda. Ingin tahu dengan tekniknya? Langsung saja simak pembahasan singkatnya berikut ini.
 
Menggunakan Will
Pakailah will saat kita mengucapkan keputusan saat ini juga dan saat kita menyatakan sebuah keputusan tanpa rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
  1. This present was sent by Dina. I will thank to her later.
  2. Hey, the telephone is ringing. I will lift it up.
  3. I will purchase some bread on the grounds that we don’t have any bread.
  4. I am so tired. I will go out.
Menggunakan Going to
Going to dipakai untuk menyatakan atau mengatakan aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya.
  1. My mother sent me a content and I am going to telephone her when I completed my work this evening.
  2. I am going to go to Japan one year from now.
  3. The police are going to catch you. I heard their arrangement the previous evening.
  4. I am going to climb Rinjani one month from now.
  5. I am going to take the letter on the off chance that he wouldn’t like to do it.
Menggunakan Present continuous
Kita biasa memakai present continuous saat mengatakan rencana yang akan dilakukan bersama dengan orang lain. So, present continuous tidak hanya dipakai untuk membicarakan tentang apa yang sedang terjadi hari ini, Tetapi juga tentang rencana di masa depan.
  1. I am on the shoreline party tomorrow. Will you come?
  2. We are doing homework this weekend.
  3. She is eating with me this evening.
  4. I am taking an excursion to London one year from now with my dad.
Iya itulah tadi Ini Cara Mengungkapkan Keinginan Atau Rencana Dalam Bahasa Inggris. Semoga bisa memberikan manfaat untuk pembaca semua.


Download Adobe Photoshop CS5 Portable

Adobe Photoshop Merupakan Software editing dan desain gambar terbaik untuk PC. Bagi kalian yang suka editing atau bahkan hobby desain gambar pasti Software ini sudah menjadi hal yang tak asing lagi. Peforma dari CS5 sendiri lebih berkilau dibanding dengan versi sebelumnya, Seperti CS4 dan CS3.

Kali ini, saya akan membagikan software Adobe Photoshop CS5 kepada kalian semua tanpa cuma - cuma atau sobat bisa mendapatkannya dengan Gratis, photoshop yang dibagikan terbentuk pada file Portable sehingga memudahkan sobat untuk Memakainya. Kelebihan Tersendiri dari Portable ini adalah dapat membawa Data yang ada didalamnya kemana saja tanpa harus melakukan Re-Pack atau Pack Ulang.

Versi Portable juga tidak jauh beda dengan versi aslinya. Dilihat dari segi Ukuran, Portable tentu lebih kecil dibanding dengan Installer Photoshop yang bisa memakan lebih dari 500MB sedangkan Portable hanya kurang lebih 90MB, jauh lebih kecil bukan. dan juga Keunggulan Terbaiknya yaitu, Dapat Dimiliki secara Gratis Dan Full Version tanpa menggunakan Serial Number.
 

Download Adobe Photoshop CS5 Portable
Silahkan Download Adobe Photoshop CS5 Portable Melalui Link Berikut,
Download via solidfiles
Semoga Software Adobe Photoshop cs5 Portable ini dapat bermanfaat dan membantu sobat.
http://www.raf.web.id/2015/06/download-adobe-photoshop-cs5-portable.html?showComment=1436507622714#c4178274613524122309




Bukti Kebenaran Hadist Nabi "Hukum Membunuh Cicak"

Nabi Muhammad Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang membunuh cicak, maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan. Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua, maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeza dengan yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga, maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeza dengan yang kedua!”. (sahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan Jami’at Tirmidzi dari Abu Hurairah).

Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang membunuh cicak pada satu kali pukulan, maka baginya seratus kebaikan. Dan jika pada pukulan kedua, maka baginya (kebaikan) berbeza dengan itu (yang pertama). Dan jika pada pukulan ketiga, maka baginya (kebaikan) berbeza dengan itu (yang kedua)!”. (sahih Muslim).

Di dalam “Al-Mu’jam Al-Ausath” milik Imam Thabrani dari hadis ‘Aisyah Ra berkata: “Aku mendengar bahawa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang membunuh cicak, maka Allah akan menghapuskan tujuh kesalahan atasnya.” (hadis Riwayat Thabrani didalam Al-Mu’jam Al-Ausath).

Dari Saibah Maulah Al-Fakih bin Al-Mughiroh bahawasanya dirinya menemui ‘Aisyah Ra dan melihat di rumahnya terdapat sebuah tombak yang tergeletak. Dia pun bertanya kepada ‘Aisyah Ra: “Wahai Ummul Mu’minin (Ibunda kaum Mukminin), apa yang engkau lakukan dengan tombak ini?”. ‘Aisyah Ra menjawab: “Kami baru saja membunuh cicak-cicak. Sesungguhnya Nabi Saw pernah memberitahu kami bahawa tatkala Ibrahim As dilemparkan ke dalam api tak satu pun binatang di bumi saat itu kecuali dia akan memadamkannya kecuali cicak yang meniup-niupkan apinya. Maka Rasulullah Saw memerintahkan untuk membunuhnya!”. (hadis Riwayat Ibnu Majah di dalam Sunan Ibnu Majah. Menurut Kitab Az-Zawaid menyebutkan bahawa hadis ‘Aisyah ini sahih dan orang-orangnya bisa dipercaya).


CICAK!
Kenapa cicak harus dibunuh?…

1] kerana dahulu kala ketika Nabi Ibrahim As dilemparkan ke dalam api, sesungguhnya semua haiwan-haiwan di muka bumi ini berusaha membantu Nabi Ibrahim As dengan cara memadamkan api tersebut. Namun cicak malah sebaliknya, dia malah meniup-niupkan apinya agar apinya semakin membakar tubuh Nabi Ibrahim As. Maka Rasulullah Saw memerintahkan kepada kita (selaku ummatnya) untuk selalu membunuh cicak!

2] Ada seekor cicak di dalam Gua Tsur yang sedang berbunyi kuat dan nyaring serta bergema. Mendengar suara cicak yang begitu kuat, para kaum kafir Quraisy yang sedang memburu Rasulullah Saw menjadi sangat yakin bahawa Rasulullah Saw bersembunyi di dalam Gua Tsur tersebut. Namun, untungnya ketika kaum musyrikin melihat pintu gua tertutup dengan sarang labah-labah, mereka tidak percaya. Kalau orang masuk ke gua itu, tentu sarang labah-labahnya rosak. Maka terlepaslah Nabi Muhammad Saw dan sahabatnya. Maka dari itu, cicak disunatkan untuk selalu dibunnuh!

3] Di dalam suatu keterangan mengenai hadis sahih, Nabi Muhammad Rasulullah Saw pernah melaksanakan solat. Ketika dia sedang solat, tiba-tiba dia dikencingi serta diberaki oleh cicak yang berada di atas nya, sedangkan tahi cicak dan air kencing cicak itu sangat bau dan najis. Oleh kerananya, Nabi Muhammad Rasulullah Saw menamai cicak dengan nama Fuwaisiq (Si penjahat kecil).

Nah itulah indahnya Islam, walaupun cicak disunatkan untuk dibunuh oleh setiap kaum Muslim, tetapi tetap saja, ummat Islam diharamkan untuk berlaku zalim dan kejam terhadap semua makhluk termasuk cicak!

Sekali pukulan yang dapat mematikan bagi sang cicak, maka pahalanya sangat besar daripada pukulan berikutnya yang selalu mengurangi pahala dari membunuh cicak.

Apalagi pada pukulan keempat dan sebagainya, maka pahala kita menjadi kosong, malah yang ada mungkin kita menjadi dosa kerana telah menganiaya cicak.

Dan lebih banyak lagi mengenai cicak dalam Islam (Rahmatan lil ‘alamin) yang menceritakan bahawa cicak itu bukan binatang yang sopan, dan cicak juga sering memakan makanan-makanan kita sendiri yang pada akhirnya kita akan merasa jijik dengan makanan kita sendiri.

Jadi kalau anda melihat cicak, bunuh saja ia!!!

Cara yang betul untuk membunuh cicak adalah dengan menggenggam tubuhnya, kemudian kepalanya diletakkan di antara jari telunjuk dan ibu jari, kemudian tekan kepalanya dengan keras!

Kalau saya sendiri masih geli untuk membunuh cicak dengan cara demikian. Membunuh cicak dengan cara dipukul pun tidak mengapa. Ingat, jangan menyiksanya!

Bagi yang tidak ingin mengamalkannya, silakan, tapi sebagai seorang muslim kita harus percaya bahawa cicak adalah binatang yang disunatkan untuk selalu dibunuh, kerana sumbernya secara lansung dari hadis Rasulullah Saw yang sahih!


Amalan Pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah masa-masa emas untuk mendulang pahala dan ampunan Allah Ta’ala. Dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan-lah ada perintah untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan pula ada perintah mencari lailatul qadar.

Berikut ini beberapa amalan yang semestinya kita kerjakan dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, untuk menggapai ampunan Allah Ta’ala dan meraih lailatul qadar.

1. Menjaga shalat lima waktu secara berjama’ah di masjid

«مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ، فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوبَهُ»

Barangsiapa berwudhu dengan sempurna untuk melaksanakan shalat, kemudian ia berjalan kaki menuju shalat wajib, sehingga ia melaksanakan shalat wajib tersebut bersama masyarakat, atau berjama’ah, atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. (HR. Muslim no. 232)

2. Melaksanakan shaum Ramadhan

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)


3. Melaksanakan shalat tarawih dan witir

«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Barangsiapa melakukan shalat malam Ramadhan (tarawih dan witir) karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)



4. Diutamakan melaksanakan shalat tarawih dan witir secara berjama’ah di masjid sampai selesai bersama dengan imam.
Jika kita memiliki “kebiasaan buruk” shalat tarawih di masjid hanya beberapa raka’at saja bersama imam, lalu berhenti dan tidak mengikuti shalat imam, hanya karena kita sibuk ngobrol, sibuk main HP, atau bahkan berniat akan shalat witir sendiri nanti malam di rumah; maka sebaiknya kita merubah hal itu. Sangat dianjurkan untuk shalat tarawih dan witir bersama dengan imam di masjid, sehingga selesai dan salam bersama imam, berdasar hadits shahih:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ»

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Jika seseorang melakukan shalat [tarawih dan witir] bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Daud no. 1375, Tirmidzi no. 806, An-Nasai no. 1364, Ibnu Majah no. 1327 dan lain-lain. Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Syu’aib al-Arnauth, al-Albani dan lain-lain)


5. Bersungguh-sungguh dalam mengisi waktu malam dan siang dengan memperbanyak ibadah.
Terlebih pada waktu malam, diutamakan untuk memperbanyak shalat sunah, membaca Al-Qur’an, doa, dzikir, istighfar, dan amal kebajikan lainnya. Diutamakan pula tidak melakukan hubungan suami-istri dan lebih mengutamakan ibadah mahdhah kepada Allah Ta’ala. Hendaknya seorang kepala rumah tangga mengajak serta istri dan anak-anaknya untuk memperbanyak ibadah kepada Allah Ta’ala.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، «إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ»

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam jika telah datang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah beliau menghidupkan waktu malam [dengan ibadah], membangunkan keluarga [istri-istrinya], bersungguh-sungguh dalam beribadah dan mengencangkan sarungnya.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

6. Memperbanyak sedekah dan infak

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ»

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah orang yang paling dermawan dan saat beliau paling dermawana adalah di bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemui beliau. Malaikat Jibril senantiasa menemui beliau pada setiap malam dalam bulan Ramadhan untuk saling mempelajari Al-Qur’an. Pada saat itu Rasulullah lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan melebihi (cepat dan luasnya) hembusan angin.” (HR. Bukhari no. 6 dan Muslim no. 2308)

7. I’tikaf
Disunahkan melakukan i’tikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan bagi orang yang memiliki kemampuan dan tidak memiliki halangan.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا،: «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ»

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam selalu melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian para istri beliau melakukan i’tikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

8. Ribath dan jihad di jalan Allah Ta’ala
Bulan Ramadhan adalah bulan ribath dan jihad. Banyak peperangan besar dalam sejarah Islam terjadi di bulan suci Ramadhan. Berjaga-jaga di medan perang dan berperang untuk menegakkan syariat Allah dan membela keselamatan nyawa kaum muslimin di bumi jihad Suriah, Irak, Afghanistan, Somalia, Mali, Chechnya dan Rohingnya pada bulan suci Ramadhan merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

Hadits shahih telah menjelaskan keutamaan sehari berperang di jalan Allah dalam kondisi berpuasa:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا»

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah [yaitu dalam kondisi berjihad] niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya [yaitu dirinya] dari neraka sejauh 70 musim gugur [yaitu 70 tahun].” (HR. Bukhari 2840 dan Muslim no. 1153)

Hadits di atas disebutkan oleh imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukharinya, pada kitab Jihad was Siyar, bab fadhlu shaum fi sabilillah. Para ulama hadits lainnya juga menempatkan hadits ini dalam pembahasan jihad fi sabilillah. Artinya, makna fi sabilillah dalam hadits tersebut adalah berperang semata-mata untuk menegakkan syariat Allah dan membela kaum muslimin yang tertindas. Wallahu a’lam bish-shawab.

Hal yang menguatkan hal itu adalah hadits tersebut diriwayatkan dari jalur sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan lafal:

مَا مِنْ مُرَابِطٍ يُرَابِطُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلاّّ بَاعَدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Tidak ada seorang murabith pun yang berjaga-jaga di jalan Allah lalu ia berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya [yaitu dirinya] dari neraka sejauh 70 musim gugur [yaitu 70 tahun].” (HR. Abu Thahir adz-Dzuhli dalam Al-Fawaid. Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, 6/48)

Imam An-Nawawi berkata: “Hadits ini dibawa pada pengertian apabila puasa tidak membahayakan dirinya, tidak membuatnya meninggalkan suatu kewajiban, tidak membuat peperangannya melemah dan tidak melemahkannya dari tugas-tugas lainnya dalam peperangannya.” (An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, 8/33)

Imam Ibnu Daqiqil ‘Ied berkata: “Sabda beliau di jalan Allah, menurut ‘urf (kebiasaan) mayoritas penggunaan istilah ini adalah untuk perkara jihad.” (Ibnu Daqiqil ‘Ied, Ihkam al-Ahkam Syarh Umdat al-Ahkam, 2/37)

Imam Ibnul Jauzi al-Hambali berkata: “Jika disebutkan lafal jihad begitu saja [tanpa ada kata lain yang mengiringinya] maka maknanya adalah jihad.” (Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari Syarhu Shahih al-Bukhari, 6/48)

Hadits-hadits shahih juga telah menjelaskan keutamaan ribath di jalan Allah.

عَنْ سَلْمَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيلِ اللهِ أَفْضَلُ، وَرُبَّمَا قَالَ: خَيْرٌ، مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ، وَمَنْ مَاتَ فِيهِ وُقِيَ فِتْنَةَ القَبْرِ، وَنُمِّيَ لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

Dari Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Berjaga-jaga [di medan perang] selama sehari-semalam itu lebih utama daripada puasa selama satu bulan penuh dan shalat malam selama sebulan penuh, dan jika ia mati saat menjalankan tugas jaga tersebut niscaya ia akan aman dari [siksaan] dua malaikat kubur dan amal yang biasa ia kerjakan akan terus mengalir pahalanya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim no. 1913 dan Tirmidzi no. 1665, dengan lafal Tirmidzi)

عَنْ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ يَوْمٍ فِيمَا سِوَاهُ مِنَ الْمَنَازِلِ»

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Berjaga-jaga satu hari di [medan perang] di jalan Allah itu lebih baik dari 1000 hari di tempat selainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1667, An-Nasai no. 3169, hadits hasan)
Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:

لَأَنْ أُرَابِطَ لَيْلَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ أَنْ أَقُومَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ

“Berjaga-jaga di medan perang di jalan Allah selama semalam adalah lebih aku sukai daripada saya melakukan shalat tarawih dan witir pada malam lailatul qadar di sisi Hajar Aswad.” (Ibnu Taimiyah, Majmu’ Fatawa, 28/6)

9. Umrah Ramadhan
Keutamaan umrah di bulan suci Ramadhan dijelaskan dalam hadits shahih:

«فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي، فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً»

“Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah olehmu umrah, sebab umrah pada bulan tersebut setara [pahalanya] dengan [pahala] haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256)

 
«فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي»

Sesungguhnya [pahala] umrah di bulan suci Ramadhan itu setara dengan pahala haji atau haji bersamaku.” (HR. Bukhari no. 1863 dan Muslim no. 1256)
Hukum umrah menurut kesepakatan ulama adalah sunnah. Ketika dalam satu waktu yang sama seorang muslim dihadapkan kepada dua pilihan, melaksanakan amalan wajib dan amalan sunnah, maka amalan wajib harus didahulukan atas amalan sunnah. Terlebih jika meninggalkan amalan wajib tersebut mengakibatkan bencana besar terhadap agama, nyawa, harta, kehormatan dan akal kaum muslimin.

Umrah di bulan Ramadhan, betatapun besar pahalanya, adalah amalan sunnah. Pada saat yang sama umat Islam memiliki amalan lain yang sifatnya wajib, yaitu membantu jutaan kaum muslimin di Suriah dan Rohingnya yang terancam keselamatan nyawa dan akidahnya. Jutaan muslim Suriah dikepung dan dibombardir oleh pasukan rezim Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah. Kaum muslimin Suriah kekurangan makanan, obat-obatan, senjata dan amunisi. Mereka berada di antara dua bahaya; mati karena kelaparan atau mati karena dibantai oleh pasukan Nushairiyah dan milisi Syiah.

Banyak dalil dari Al-Qur’an dan as-sunnah yang memerintahkan kita untuk membantu dan menyelamatkan saudara-saudara kita yang tertindas, kelaparan dan terancam keselamatan nyawa dan akidah mereka. Allah Ta’ala berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

Dan tolong-menolonglah kalian dalam amal kebajikan dan ketakwaan. (QS. Al-Maidah [5]: 2)


أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3)

Tahukah engkau orang yang mendustakan hari pembalasan (hari kiamat)? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. (QS. Al-Ma’un [107]: 1-3)

Hadits-hadits shahih memerintahkan kita untuk memperhatikan kesengsaraan sesama kaum muslimin.

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” فُكُّوا العَانِيَ، يَعْنِي: الأَسِيرَ، وَأَطْعِمُوا الجَائِعَ، وَعُودُوا المَرِيضَ “

Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Bebaskanlah muslim yang tertawan musuh, berilah makanan orang yang lapar dan tengoklah orang yang sakit!” (HR. Bukhari no. 3046)

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى


Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Perumpamaan kaum beriman dalam sikap saling mencintai, menyayangi dan menyantuni adalah seperti sebuah tubuh, jika satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya ikut merasakannya dengan sulit tidur malam dan demam panas.” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586, dengan lafal Muslim)

Infak untuk membantu dan menyelamatkan kaum muslimin Suriah dan Rohingnya adalah kewajiban, bukan sekedar amalan sunnah. Adapun umrah di bulan Ramadhan adalah amalan sunnah dan masih mungkin dilakukan tahun-tahun mendatang. Seorang muslim yang cerdas dan memiliki kesadaran ukhuwah akan mendahulukan infak untuk kaum muslimin Suriah dan Rohingnya yang manfaatnya bisa dirasakan ratusan ribu orang, daripada mengerjakan umrah Ramadhan yang manfaatnya terbatas untuk dirinya sendiri.

Saat seorang muslim mengeluarkan belasan bahkan puluhan jutanya untuk melaksanakan Umrah Ramadhan yang nilainya sunnah, dan ia tidak menginfakkan sebanyak mungkin harta untuk kaum muslimin di Suriah dan Rohingnya yang nilainya wajib, maka akibatnya sangat fatal; puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu kaum muslimin akan mati kelaparan atau mati dibantai, masjid-masjid akan dihancurkan, agama kekafiran Nushairiyah dan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah akan berjaya.

Inilah di antara amal-amal shalih yang seharusnya menjadi konsentrasi kita pada sepuluh hari terakhir dari bulan suci Ramadhan. Semoga Allah mengaruniakan ampunan, lailatul qadar dan ridha-Nya kepada kita. Wallahu a’lam bish-shawab.



auto::pagerank'